Baik Buruk Tinggal Bersama

Ada yang pernah mempertimbangkan untuk tinggal satu atap bersama pasangan??
Ya… cukup Tarjo bertanya perihal “Tinggal Bersama”, karena akan sangat jauh arah pembicaraannya kalau Tarjo menanyakan soal “menikah”. Juga terlalu berat, khan??!!
:)

Nah, buat yang pernah punya pemikiran semacam itu, Tarjo bahas baik buruknya deh. Anggap aja sebagai bahan pertimbangan.

Tarjo bahas kekurangannya dulu aja :)

1. Suka atau tidak, rela atau tidak, kalian bakal kehilangan beberapa privacy yang kalian miliki. Dengan mengambil keputusan untuk tinggal bersama, artinya kalian harus sudah siap dengan kenyataan bahwa akan selalu ada orang yang berada di ruangan yang sama, bahkan mungkin di area-area yang dulunya kau anggap sebagai area pribadi.

2. Kalau kalian menganggap diri kalian adalah makhluk bebas, sepertinya kalian harus pikir ulang. karena ketika kita memutuskan untuk tinggal bersama, kalian gak bisa ngapa-ngapain hanya karena kaliam pengen atau suka. ingat, dia juga manusia yang punya hati. Kalau biasanya bebas nglayab sampai pagi, masa tega biarin dia nunggu sampai subuh?! Kalau biasanya bisa bebas lempar sepatu bau busuk kemana saja, masa tega bikin dia terpaksa seharian pakai masker?!

3. Komitmen. Menyatukan dua pribadi dan dua karakter dalam satu ruang itu tak pernah mudah. Butuh toleransi yang teramat gede. Jadi kalian harus siap dengan komitmen yang ditetapkan dari awal tentang apa dan bagaimana kalian dalam ruang lingkup bersama. Respek kepentingan masing-masing itu wajib. Sudah bukan saatnya ber”aku dan kau” dalam hal ini, melainkan “kita”.

4. Like to have a secret with lover? Not that easy anymore. Komunikasi yang jelas itu penting kalau gak mau ribut tiap hari. Mulutmu mungkin bisa bungkam, tapi tidak dengan raut wajah dan tingkahmu. one more to do, learn to be honest.

5. Event you don’t like to, but yes, you should learn how to lie. bukan apa-apa, tapi gak mungkin khan kalau kalian menjawa “pacar” ketika ada yang bertanya “itu sapa yang tinggal bareng Lo??” (kecuali yang nanya sama-sama gay). Ya, itu bagi mereka yang masih discreet saja sih.

6. Harus belajar atur emosi. Emosi dari luaran akan tidak fair kalau kalian bawa ke rumah da diimbaskan pada pasangan. Begitu juga sebaliknya.

7. Tidak ada istilah rindu. Ya bagaimana mau rindu kalau tiap hari ketemu.

Trus kelebihannya apa donk Tarjo??

Nih…

1. Anti galau. Ya… menenangkan dan menyenangkan kalau kita menyadari ada seseorang yang menunggu kita pulang ketika sedang berada di luaran. Ada yang memeluk atau dipeluk ketika butuh semangat. Yang pasti gak resah tiap kali hujan, nangis-nangis sendiri nonton Bangkok Love Story, atau benci malam minggu :)

2. Menjadi motivasi hidup. Ya… karena orang yang kita cintai membuat kita terpacu untuk selalu mendapatkan hal terbaik dalam hidup.

3. Meringankan biaya hidup. Eits… ini bukan perkara matre atau tidak. Ini berlaku bagi pasangan yang sama-sama kerja atau paling tidak ada pemasukan sendiri-sendiri (meski dari orang tua, misalnyal. Jadi tidak ada istilah “siapa menanggung hidup siapa”. Setara dan sama rata. Karena semua kebutuhan dibagi dua, atau si A ngurus ini dan si B ngurus itu, tergantung kesepakatan. Lain kasus kalau yang model hidup bersamanya ala suami istri, yang satu jadi pencari nafkah sedang satunya mengurus rumah (tangga). itu sudah beda urusan :)

4. Melatih kita beberapa sifat sosial seperti: bagaimana berbagi, komunikasi yang komunikatif, musyawarah, toleransi dan sebagainya. Karena dengan hidup bersama, kalian harus membiasakan diri untuk selalu berinteraksi secara langsung.

5. Mengurangi kemungkinan berselingkuh. Yup… kalau di rumah saja ada, kenapa harus “belanja”??

6. Hemat sabun, lotion, baby oil dan segala sesuatu yang melicinkan lainnya *kabur*.

So, dengan kekurangan dan kelebihan yang Tarjo ulas, semoga bisa jadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
Ingat, ini bukan hanya perkara tidur seranjang dan bercinta kapan saja, tapi banyak hal yang menyertainya juga.
:)

note:
Yang mau menambahkan, Tarjo terima dengan tangan terbuka.

5 thoughts on “Baik Buruk Tinggal Bersama

  1. Woow it’s so touching,,tnyata banyak juga kelebihan+kelemahan stay satu atap.tarjo,aq mau nanya,gmana pndapatmu kalau pasangan gay mengadopsi anak,spti yg dilakukan Ricky Martin?

    1. sebelumnya terima kasih sudah sudi mampir di halaman ini
      hanya sekedar berbagi pikiran saja, koq
      :)
      menurut pendapat saya, pasangan gay yang mengadopsi anak, tidak bisa dibilang sebagai hal yang buruk koq. karena toh nyatanya untuk mendapatkan hak mengadopsi anak juga bukan perkara yang mudah yang artinya kemampuan finansial dan KEJIWAAN mereka diperhatikan dengan sangat demi tumbuh kembangnya anak tersebut.
      jadi saya pribadi, saya termasuk pihak yang menyetujui adanya adopsi anak tersebut
      :)

  2. Point 6. Ngirit balsem juga gak ya?(gak biasa pake lotions)ckck

    Pasangan gay adopsi anak! Kalo masi discreet , trus tu anak jd anak adopsi siapa(atas nama)
    ! Apa sudah siap dgn pertanyaan2 sodara+tetangga, intinya dgn suara2 yg bikin panas hati!

    nikah aja belom! Udah adopsi anak!

    1. gundex…
      tergantung buat apa? kalo mau pijat memang enaknya pake balsem, koq
      #Dijawab

      Hmmmm…
      yang masih discreet biasanya malah punya pasangan cewek, khan? entah karena memang dia bisex, atau pencitraan
      bukankah berati semakin mudah dalam persoalan adopsi anak?

      Lain kasus kalau gay open, itu bakal lebih pelik

      got the clue?
      :)

  3. hahhaa
    point no. 5 itu bener banget dan jadi alasan maju mundur

    Indonesia kan masih menjunjung adat sok ketimuran meski tingkahnya kebaratan banget

Leave a reply to gundex3@gmail.com Cancel reply