Langkah – 3
“Welcome home”, sambutku ketika dia membuka pintu. Berusaha tak mengindahkan ekspresi wajahnya yang menggambarkan perpaduan antara kaget dan bingung. “Eh….. kamu… bukannya…”, jawabnya, bahkan tanpa menjawab sambutanku. “Iya. Sepertinya penyelinapanmu kali ini gagal, ya?! Maafkan aku kalau begitu”, aku berusaha sebisa mungkin untuk tidak menggunakan intonasi sinis dalam setiap kata-kata yang kuucapkan, karena memang aku […]
Read More Langkah – 3